Rabu, 17 Oktober 2012
Laporan dan Proposal
A.Pengertian laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.
Pengertian lain, Laporan merupakan bentuk komunikasi yang dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai sesuatu hal tertentu sesuai dengan tujuan penulisannya. Uraian berikut akan lebih ditekankan pada pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan laporan tertulis. Laporan inilah yang secara resmi dijadikan sebagai sumber informasi, alat pertanggungjawaban, dan alat pengambilan keputusan dalam kehidupan organisasi.
Dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
B. Prinsip-prinsip Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
1. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
2. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
3. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5. Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam me
nilai sesuatu.
6. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
C. Jenis Laporan
Laporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
a. Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
b. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
c. Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
d. Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
e. Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
a. Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
b. Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
c. Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.
d. Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
e. Laporan berbentuk formulir yaitu laporan yang tinggal mengisi pada formulirnya atau pada blangko yang disediakan.
f. Laporan berbentuk buku yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
3. Waktu Penyampaian
a. Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
b. Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.
D. Sistematika Pembuatan laporan ilmiah
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap.Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas:
1.bagian awal, terdiri atas :a.halaman judul:judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penuli, intansi asal, kotapenyusunan,dan tahun.b. halaman pengesahan (jika perlu)c. halaman motto/semboyan(jika perlu)d. halaman persembahan (jika perlu)e. prakataf.daftar isig.daftar tableh. daftar grafiki. daftar gambar j.abstrak: uraian singkat tentang isi laporan
2. bagian isia.bab I pendahuluan berisi tentang(1) latar belakang(2)identitas masalah(3) pembatasan masalah(4)rumusan masalah(5) tujuan dan manfaatb. bab II: kajian pustakac. Bab III:metoded. bab IV:pembahasane. bab V: penutup
3. bagian akhir a. daftar pustakab.daftar lampiranc. indeks : daftar istilah
E. Tujuan Laporan
Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Ianya mengandungi bahagian-bahagian, tajuk-tajuk dan subtajuk-subtajuk. Sebab-sebab laporan ditulis;
Mengenal pasti masalah
Memberikan maklumat dan fakta
Mencadangkan penyelesaian
Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan
Membuat kesimpulan
Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti
Membuat rekod sesuatu peristiwa
Menganalisi aktiviti perniagaan
Mensintesis sesuatu pelan tindakan
Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.
Laporan boleh berbentuk pendek atau panjang dalam format informal atau formal
2.2. Proposal
A. Pengertian Proposal
Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja atau langkah-Iangkah untuk melakukan kegiatan.
B. Jenis Proposal
a. Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
b. Proposal kegiatan kemasyarakatan. seperti proposal pembangunan masjid, proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni. dan sebagainya
C. Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana:
(1) Judul atau nama kegiatan ilmiah
Kunci:
• Setiap awal kata yang merupakan judul proposal harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital. kecuali kata tugas (yang, dan, atau, dengan, di, ke, dari, dan sebagainya)
• Setiap kata tugas tidak diperbolehkan berada di akhir bans (jika judul lebih dari satu baris).
• Pada akhir judul tidak boleh diberi tanda titik.
Contoh:
(a) Upaya Penanggulangan Kenakalan Pelajar di Jabotabek
(b) Proposal Seminar Kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2009 SMK Mulia DKI Jakarta
(2) Latar Belakang
Kunci:
• Berisi kondisi atau kesenjangan-kesenjangan yang ada di lapangan,
• Terdapat ulasan tentang kedudukan masalah yang akan dikupas.
• Diakhiri dengan kondisi harapan atau hasil penelitian yang diharapkan.
Contoh:
Kenakalan pelajar di Jabotabek dinilai para tokoh masyarakat, pendidik, dan aparat keamanan sebagai kenakalan yang tidak wajar. Tindakan raereka anarkis dan cenderung ke arah kriminal. Bayangkan saja, hanya karena alasan ulang tahun sekolahnya, sekelompok pelajar di Tangerang menyerang pelajar sekolah lain dengan menggunakan senjata tajam.
Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan pihak kepolisian cukup dibuat bingung menghadapi permasalahan ini. Sebenamya, apakah yang salah dengan dunia pendidikan kita? Tentu tidaklah bijak kalau kita menyalahkan guru, orang tua atau mungkin siswa itu sendiri? Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih raendalam agar masalah tersebut terjawab dengan arif dan bijak.
(3) Perumusan Masalah
Kunci:
• Berbentuk kalimat tanya,
• Menghendaki jawaban yang akan dikupas dalam bab pembahasan
Contoh:
(a) Sejauh manakah upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek?
(b) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek?
(4) Tujuan Penelitian
Kunci:
• Rumusan tuiuan harus konsisten dengan masalah.
• Benipa hasil yang ingin dicapai.
Contoh:
(a) Untuk mengetahui sejauh mana upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek.
(b) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek.
(5) Hipotesis
Kunci:
• Merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
• Dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya.
• Hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
Contoh:
(a) Ada hubungan antara kenakalan pelajar di Jabotabek dengan kondisi ekonomi orang tua.
(b) Guru, orang tua, dan aparat kepolisian memiliki peranan yang sangat penting dalam menanggulangi kenakalan pelajar di Jabotabek.
(6) Metode Penelitian
Metode yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah adalah metode deskriptif dan metode eksperimental penelitian. Adapun dalam pengumpulan data digunakan teknik angket, wawancara, observasi, dan sebagainya.
(7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penehtian maksudnya adalah tempat penelitian, misalnya SMK Mulia Jakarta. Sedangkan sampel penehtian adalah objek yang dijadikan sasaran penelitian, misalnya dari 150 siswa yang menjadi responden diambil 50 siswa sebagai sampel penehtian dengan menggunakan teknik random sampling.
(8) Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan berisi tentang nama kegiatan dan waktu pelaksanaannya.
(9) Daftar Pustaka
Berisi daftar buku, majalah, koran, atau media massa lainnya yang dijadikan sebagai acuan penulisan proposal (lihat cara penulisan daftar pustaka).
Sistematika Proposal Kegiatan Kemasyarakatan
(1) Judul proposal (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
(2) Latar Belakang (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
(3) Tujuan (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
(4) Landasan
Apa yang melandasi diadakannya kegiatan ini, misalnya:
• Program kerja;
• Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga:
• Pasal 29 UUD 1945 (untuk kegiatan keagamaan); dan sebagainya.
(5) Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan adalah kegiatan yang diprogramkan dari persiapan sampai pelaksanaan kegiatan bahkan sampai evaluasi, misalnya:
• penyusunan proposal; • pembangunan masjid;
• penyebaran proposal; • evaluasi kegiatan.
• rapat kepanitiaan;
(6) Pelaksanaan Kegiatan
Berisi waktu, kapan kegiatan itu dilaksanakan, misalnya:
Kegiatan pembangunan masjid Al Mubarak ini dilaksanakan dari Januari s.d. Juni 2009.
(7) Kepanitiaan
Berisi daftar nama panitia, misalnya panitia pembangunan masjid Al Mubarak Jakarta dan uraian tugasnya.
(8) Pembiayaan
Pada bagian pembiayaan ini berisi:
• jumlah biaya yang sudah dipersiapkan
• rencana bantuan (dari pengajuan proposal)
• rencana penggunaan biaya
• saldo dari pemasukan dan pengeluaran biaya.
(9) Penutup
Bagian penutup proposal kegiatan biasanya berisi tentang harapan akan terkabulnya kegiatan tersebut.
(10) Lampiran
Hal-hal yang dapat membantu untuk memperkuat atau memperjelas tujuan proposal dapat dijadikan lampiran proposal. Misalnya sketsa masjid untuk proposal kegiatan pembangunan masjid. Bahkan, daftar panitia, anggaran biaya, dan daftar nama peserta pun dapat dimasukkan dalam lampiran dengan catatan diberi keterangan terlampir.
D. Proposal Penelitian
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Senin, 01 Oktober 2012
Pengertian control unit
Control Unit
PENGERTIAN CONTROL UNIT
Control unit Adalah
salah satu
bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan
/ kendali / kontrol terhadap operasi yangdilakukan di bagian ALU (Arithmetic
Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian
lainnya dari perangkat CPU tersebut. Pada awal – awal desain komputer, CU diimplementasikan
sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU
diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store). Pada hardwire implementation
control unit sebagai combinational circuit yang dibuat berdasarkan control
signal yang akan dikeluarkan. Jadi untuk setiap control signal memiliki
rangkaian logika tertentu pada control unit yang dapat menghasilkan control
signal yang dimaksud. Secara umum untuk metode ini digunakan PLA (programmable
logic array) untuk merepresentasikan control signal.
Control unit dari
sebuah prosesor memiliki 2 peran penting. Pertama, control unit mengatur
processor agar melakukan semua micro-operation dalam urutan yang benar. Kedua,
control unit menghasilkan control signal yang memastikan supaya semua
micro-operation dieksekusi.
Control signal
tersebut secara umum menyebabkan salah satu dari hal berikut: pembukaan atau
penutupan dari gerbang-gerbang logika, transfer data antara register-register,
dan pengoperasian ALU.
Model general dari sebuah control unit dapat dilihat pada gambar 2 berikut :
Gambar
: Model of Control Unit
Dari gambar tersebut
dapat dilihat input dan output dari sebuah control unit. Input dari sebuah
control unit adalah :
1.2
Masukan – masukan unit control:
1. Clock / pewaktu
pewaktu adalah cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah operasi mikro ( atau sejumslah operasi mikro yang bersamaan)
dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus
prosesor.
Ø Aturan untuk pengelompokan siklus waktu (Rules for
Clock Cycle Grouping)
Urutan
yang baik harus mengikuti aturan berikut (Proper sequence
must
be followed) :
o MAR :
(PC)
harus diikuti dengan MBR
(memory)
Harus menghindari terjadinya konflik (Conflicts
must be avoided)
o Tidak
boleh melakukan pembacaan dan penulisan terhadap register yang sama dan pada
waktu yg bersamaan (Must not read & write same register at same time)
o Aktifitas
MBR
(memory)
& aktifitas IR
(MBR)
tidak boleh dilakukan pada siklus yang bersamaan
o
Menggunakan ALU
o
Mungkin diperlukan additional micro-operations
2. Register instruksi
opcode
instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan
dilakukan selama siklus eksekusi.
3. Flag
flag ini
diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi ALU sebelumnya.
4. Sinyal control untuk mengontrol bus
Bagian bus
control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti
sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement.
1.3 Keluaran-keluaran unit control
1.
Sinyal control didalam prosesor: terdiri dari dua macam: sinyal-sinyal
yang menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang
lainnya, dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu
2.
Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua
macam:
-
Sinyal
control bagi memori.
-
sinyal control bagi modu-modul I/O
1.4 Tugas dari
CU adalah sebagai berikut:
1. Mengatur dan mengendalikan
alat-alat input dan output.
2. Mengambil instruksi-instruksi
dari memori utama.
3. Mengambil data dari memori
utama kalau diperlukan oleh proses.
4. Mengirim instruksi ke ALU bila
ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta
mengawasi kerja.
5. Menyimpan hasil proses ke
memori utama.
1.5
Jenis-Jenis Control Unit
1.
Single-Cycle CU
Proses di Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap instruksi ada pada
satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan
demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang
sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu
proses men-decode opcode untuk mengelompokkannya menjadi 4
macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan pemberian sinyal kontrol
berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan
dengan register), “lw” (membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching). Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung
pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw”
maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw”
atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”.
Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik
dan benar tetapi cycle ini tidak
efisien.
2.
Multi-Cycle CU
Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih
memiliki banyak fungsi. Dengan
memperhatikan state dan opcode,
fungsi boolean dari masing – masing output
control line dapat ditentukan masing – masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic.
Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan
masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan
melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang
selanjutnya akan dijalankan CPU.
1.6 TEKNIK UNTUK
MENGIMPLEMENTASIKAN CONTROL UNIT
1.
Control Unit Microprogrammed
Untuk menggenerasi signal kontrol
dengan cara membaca dan mengeluarkan atau mengalirkan mikroinstruksi.
Terbagi 2 yaitu :
-
Control Vertikal
Jenis implementasi dimana signal
kontrol di kode ke dalam pada bit , kemudian digunakan setelah dikode.
-
Control Horizontal
Control dimana setiap bit kontrol mengatur 1 operasi gate atau mesin.
2.
Control Unit Konvensional /Hard-Wired
· Untuk menggenerasi signal
kontrol.
· Digunakan
pada komputer berkinerja tinggi (super komputer) dan RISC
· Komputer Mainframe sering
menggunakannya untuk aritmetik, logika
dan shift sederhana dan instruksi akses memori.
· CU Konvensional
menghasilkan suatu rangkaian mirointruksi.
· Perbedaannya dengan CU
Microprogrammed terletak pada gerbang logikanya menggenerasi semua mikroorder
sehingga eksekusinya lebih cepat.
1.7 CARA KERJA CONTROL UNIT
Ketika sebuah komputer pertama
kali diaktifkan power-nya, maka computer tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi
dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer
instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca
dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan penyimpanannya.
Program counter dari suatu computer menyediakan suatu
cara untuk menyimpan lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah
dengan memindah lokasi intruksi baru ke program counter sebelum pembacaan
(fetch) instruksi dikerjakan. Sebuah intruksi merupakan kalimat imperatif
pendek yang sudah dapat menjelaskan makna dari perintah tersebut. Suatu intruksi
terdiri dari :
1. subjek (komputernya)
2. verb (suatu kode
operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan)
3. objek (operands) yang
mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory.
Ketika intruksi-intruksi diterima oleh
Control Unit, operation code akan mengaktifkan urutan logic untuk
mengeksekusi intruksi-intruksi tersebut. Satu eksekusi program terdiri dari
beberapa instruction cycle yang menjadi komponen
penyusun dari program tersebut. Sedangkan untuk setiap instruction cycle terdiri dari beberapa sub cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, execute cucle, dan interrupt cycle.
Setiap sub cycle ini disusun dari beberapa
perintah dasar yang disebut micro operation.
1.8
Control
Unit Operation
Instruction
Cycle
Eksekusi suatu instruksi dalam sebuah komputer
mencakup pengeksekusian langkah-langkah kecil yang biasa disebut sebagai
instruction cycle, yang terdiri dari fetch cycle, execution cycle, indirect
cycle, dan interrupt cycle (bisa enabled/disabled).
Masing-masing
cycle masih dapat diuraikan kembali menjadi langkah – langkah yang lebih kecil lagi, yaitu micro-operation.
Suatu micro-operation biasanya berupa transfer antar register, transfer antara
register dan interface eksternal (seperti system bus), atau suatu operasi ALU
biasa ( aritmetik dan logika).
Gambar Instruction
Cycle
2.
MICRO OPERATION
Micro
operation merupakan operasi atomic dari CPU (Atomic operation of CPU). Micro operation
adalah kerja atau eksekusi terhadap data yang tersimpan pada register dan
merupakan cara kerjanya dalam satu pulsa clock. Atau
pengertian lainnya micro operation adalah suatu operasi mikro dimana suatu
computer menjalankan suatu program dan melakukan siklus proses memasukkan dan
mengambil data atau melakukan eksekusi (Fetch/execute cycle ).
Hasil dari operasi ini dapat menggantikan isi dari
informasi biner terdahulu didalam register atau dipindahkan ke register lain.
2.1
Bagan dari
micro operation:
2.2
Tipe
Operasi Mikro
·
Mendefinisikan elemen dasar prosesor
·
Mendiskripsikan operasi mikro yang
harus dilakukan prosesor
·
Menentukan fungsi Control Unit yang harus dilakukan prosesor
3.
Fetch
cycle
Fetch adalah siklus pengambilan data ke memori
atau register. Berikut adalah contoh
aliran data siklus pengambilan(fetch cycle) :
-
Urutan kejadian selama
siklus instruksi tergantung pada rancangan CPU.
-
Asumsi: sebuah CPU yang
menggunakan register memori alamat (MAR), register memori buffer (MBR),
pencacah program (PC) dan register instruksi (IR).
Prosesnya
:
-
Pada saat siklus
pengambilan (fetch cycle), instruksi dibaca dari memori.
-
PC berisi alamat
instruksi berikutnya yang akan diambil.
-
Alamat ini dipindahkan
ke MAR dan ditaruh di bus alamat.
-
Unit control meminta pembacaan
memori dan hasilnya disimpan di bus data dan disalin ke MBR dan kemudian
dipindahkan ke IR.
-
PC naik nilainya 1,
sebagai persiapan untuk pengambilan selanjutnya.
-
Siklus selesai, unit
control memeriksa isi IR untuk menentukan apakah IR berisi operand specifier
yang menggunakan pengalamatan tak langsung.
3.1 Ada
4 Registers yang ada di dalam fetch:
1.
Memory Address Register (MAR)
·
Terkoneksi dengan
address bus
·
MAR melakukan
spesifikasi address untuk operasi baca atau tulis
2.
Memory Buffer Register (MBR)
·
Terkoneksi dengan data
bus
·
Menyimpan data untuk di
tulis atau menyimpan data terakhir yang dibaca
(Holds data to
write or last data read)
3.
Program
Counter (PC)
·
Menyimpan address
instruksi berikut yang akan di akses(holds address of next instruction to be
fetches)
4.
Instruction
Register (IR)
·
Menyimpan address
instruksi terakhir yang diakses (Holds last instruction
fetched)
3.2 Fetch
Sequence (Urutan Fetch)
1. Address dari instruksi berikutnya berada
dalam PC
2.
Address yang ada pada MAR di masukkan
ke address bus ( address alamat)
3. Control
Unit memerintahkan perintah membaca (Control unit issues READ
command)
4. Hasil (data dari memory) berada pada data bus/
5. Data dari data bus dapat di copy ke MBR
6. PC ditambah 1 (secara paralel dengan proses
fetch data dari memory)
7. Data (instruksi) dipindahkan dari MBR ke IR
8. MBR sekarang kosong dan siap untuk fetch data selanjut
6.
Indirect
Cycle (Siklus tidak Langsung)
Siklus tidak langsung adalah
eksekusi sebuah instruksi melibatkan sebuah operand atau lebih di dalam memori,
yang masing – masing operand memerlukan akses memori. Pengambilan alamat –
alamat tak langsung dapat dianggap sebagai sebuah subsiklus instruksi atau
lebih.
PENJELASAN :
-
N bit paling kanan pada
MBR, yang berisi referensi alamat, dipindahkan ke MAR.
-
Unit control meminta
pembacaan memori, agar mendapatkan alamat operand yang diinginkan ke dalam MBR.
-
Siklus pengambilan dan
siklus tak langsung cukup sederhana dan dapat diramalkan.
-
Siklus instruksi
(instruction cycle) mengambil banyak bentuk karena bentuk bergantung pada
bermacam – macam instruksi mesin yang terdapat di dalam IR.
-
Siklus meliputi
pemindahan data di antara register – register, pembacaan atau penulisan dari
memori atau I/O, dan penggunaan ALU.
MAR <- (IRaddress) artinya: Alamat
dari IR diisikan ke MAR
MBR <- (memory) artinya: isi dari
memory diisikan ke MBR
IRaddress <- (MBRaddress) artinya:
alamat dari MBR diisikan ke alamat dari IR
MBR berisi suatu address (MBR contains
an address)
Sekarang IR berada pada kondisi yang sama
dengan direct addressing (IR is now in same state as if direct addressing
had been used)
5.
INTERRUPT CYCLE
Interrupt/Interupsi adalah suatu
permintaan khusus kepada mikroposesor untuk melakukan sesuatu. Bila terjadi
interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya
dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi.
Pada
IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor 0
sampai 255. Nomor interupsi 0 sampai 1Fh disediakan oleh ROM BIOS, yaitu suatu
IC didalam komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Jadi bila terjadi interupsi
dengan nomor 0-1Fh, maka secara default komputer akan beralih menuju ROM BIOS
dan melaksanakan program yang terdapat disana. Program yang melayani suatu
interupsi dinamakan Interrupt Handler.
ALIRAN DATA SIKLUS
INTERUPSI
Isi PC, saat itu harus disimpan sehingga CPU
dapat melanjutkan aktivitas normal terjadinya interrupt.
Cara: isi PC dipindahkan ke MBR untuk
kemudian dituliskan ke dalam memori.
Lokasi memori khusus yang dicadangkan
untuk keperluan ini dimuatkan ke MAR dari unit control.
Lokasi ini berupa stack pointer.
PC dimuatkan dengan alamat rutin
interrupt.
Akibatnya siklus intruksi berikutnya
akan mulai mengambil instruksi yang sesuai.
6.
Execution Cycle
Execution cycle adalah proses
dari CPU untuk mengerjakan instruksi yang sudah dijemput dari main memory dan
sudah berada di IR register.Control unit di CPU mengartikan instruksi tersebut,
melaksanakan operasi yang harus dilakukan, seperti penjemputan/penambilan data
dari main memory, mengirim instruksi ke ALU untuk melakukan operasi aritmatika
atau logika dan menyimpan hasil pengolahan kembali ke main memory.
Contoh
eksekusi program
Sedangkan
Execution sequence adalah
proses atau langkah sebuah
eksekusi program yang terjadi dan berlangsung pada sebuah sistem
mikroprosesor. Sebuah mikroprosesor harus
dapat melakukan proses:
Fetch
data atau mengambil data baik dari memori maupun dari I/O dengan proses baca (read) data.
Proses data atau mengolah data dalam
salah satu operasi aritmetika atau logika.
Write data atau menulis data ke memori
atau I/O.
Fetch
Instruction atau mengambil instruksi yaitu membaca instruksi dari memori .
Interpret
Instruction yaitu proses mengintepretasikan/ menterjemahkan instruksi. Instruksi harus didekode untuk
menentukan aksi dari suatu instruksi
yang harus dilakukan. Instruksi dalam
bahasa mesin berbentuk kode-kode
biner dalam heksadesimal. Setiap
perintah dikodekan dan disusun dalam
sebuah set instruksi.Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas, bagaimana bagian-bagian dari sebuah
komputer atau sistem mikroprosesor bekerja.
Perhatikan contoh ilustrasi Gambar di
bawah dapat mengeksekusi
sebua
program sederhana:
Contoh ini menggunakan tiga
perintah program
dengan contoh kasus sebagai berikut:
Memasukkan sebuah nilai dari keyboard yang terhubung ke Port pada alamat
05h.
Menambahkannya dengan 07 dari nilai yang terbaca.
Mengeluarkan hasil penambahan ke display yang terhubung ke Port alamat
02h.
KESIMPULAN
Control
unit Adalah salah satu bagian
dari CPU
yang bertugas untuk memberikan arahan / kendali / kontrol terhadap operasi yang dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical
Unit) di dalam CPU tersebut.
Control unit dari sebuah prosesor memiliki 2 peran penting. Pertama, control
unit mengatur processor agar melakukan semua micro-operation dalam urutan yang
benar. Kedua, control unit menghasilkan control signal yang memastikan supaya
semua micro-operation dieksekusi. Terdiri dari 2 jenis
yaitu Single & Multi Control.
Siklus instruksi terdiri dari micro operation, fetch, indirect, interrupt dan
execution cycle.
DAFTAR PUSTAKA
images.jabeschand.multiply.multiplycontent.com/.../3.3.1.%20Perancangan%20Kinerja%20Bus%20Sistem.pdf
Operasi
unit control(STMIK-AUB SURAKARTA)
Sistem
microprosessor(ILMAWAN MUSTAQQIM, S.Pd.T,M.T)
Set
instruksi(RIYANTO SIGIT,S.T.M.Kom)
Operasi
unit control(NUR ROSYIDN,ST)
Langganan:
Postingan (Atom)